Sejarah LEGO® - 1890 ke 1930 (Bagian 5)

Menghadapi Krisis (Dealing with the crisis)

Dipicu oleh krisis ekonomi global, Ole Kirk Kristiansen memutuskan untuk beralih ke produksi mainan dan meletakkan landasan untuk apa yang nantinya akan sukses di seluruh dunia. Pada Oktober 1929, pasar saham Wall Street di New York ambruk dengan konsekuensi yang maha besar di dunia Barat. Perusahaan-perusahaan bangkrut dan industri tersudutkan. Pertanian terpukul lebih berat lagi. Amerika dan Inggris menerapkan batasan pada impor, dan hal ini membawa krisis secara langsung kepada komunitas pertanian Denmark pada 1929. Harga mentega dan daging babi terjun bebas, dan karena produk-produk tersebut merupakan ekspor terbesar Denmark, hidup menjadi sulit bagi petani Denmark. Hal ini juga menjadi masalah besar bagi Ole Kirk Kristiansen. Petani besar maupun petani kecil, yang merupakan pelanggan penting dia, tidak sanggup lagi untuk memberikan pekerjaan kepadanya, dan pada 1931, Ole tidak memiliki pilihan lain selain memberhentikan karyawannya yang terakhir.

Spurred by a global economic crisis, Ole Kirk Kristiansen decides to switch to the production of toys and lays the cornerstone of what is to become a worldwide success. In October 1929, the Wall Street stock market in New York crashes with devastating consequences for the wider Western world. Companies collapse and industry has its back to the wall. Agriculture is hit even harder. The USA and UK place restrictions on imports, and this brings the crisis directly to the Danish farming community in 1930. Butter and pig meat prices fall sharply, and as these products represent a huge section of Danish exports, life becomes very difficult for Danish farmers. This also has serious consequences for Ole Kirk Kristiansen. Farmers and smallholders, his most important customers, can no longer afford to carry out carpentry and joinery work, and in 1931, he has no option but to let his last journeyman go.

Saat-Saat Sulit (Times of Adversity)

Melihat krisis pada bidang pertanian, usaha kayu dan bengkel kayunya tidak berjalan dengan baik pada 1932 dan di tengah kesulitan ekonomi tersebut dia kehilangan istrinya, dan mendapati dirinya sendirian dengan empat anak laki-laki berusia 6 dan 15 tahun. Masa depan terlihat begitu suram. Ole Kirk Kristiansen menghadapi kenyataan bahwa hidup adalah anugerah, tetapi pada saat bersamaan juga terlihat begitu menantang. Sebuah pemikiran yang sering dia ulang kepada anak-anaknya.

Reflecting the crisis in agriculture, his carpentry and joinery business is not doing well in 1932 and in the midst of his economic woes he loses his wife, and finds himself alone with four sons aged between 6 and 15 years. The future looks very bleak. Ole Kirk Kristiansen faces the fact that life is a gift, but at the same time can be challenging. A thought, which he often repeats to his children.

 
LEGO History Photo.jpg
 

Asosiasi Nasional Untuk Perusahaan Denmark (National Association for Danish Enterprise)

Asosiasi Nasional untuk Perusahaan Denmark (Landsforeningen Dansk Arbejde) mendukung usaha Ole Kirk Kristiansen selama krisis ekonomi dan secara tidak langsung memainkan peranan pada perjalanan Ole Kirk untuk bertransisi dari usaha perkayuan menjadi pembuat mainan. Asosiasi ini dibentuk pada tahun 1908 dan bertujuan untuk mengenalkan perindustrian Denmark dan penjualan produk Denmark di dalam negeri dan di luar negeri. Ole Kirk merupakan anggota asosiasi dan pada majalah asosiasi dia membaca saran untuk memroduksi produk yang siap dipasarkan seperti anak tangga, papan setrika, dan peralatan rumah tangga lainnya, dan hal lain yang akan merubah hidupnya secara drastis di masa depan, mainan. Pada tahun 1934, ketika mainan kayu LEGO® pertama kali dipertunjukan pada pameran Denmark di Frederica, Asosiasi Nasional untuk Perusahaan Denmark juga mendukung Ole Kirk Kristiansen dengan memberikannya tempat pameran tanpa perlu membayar.

The National Association for Danish Enterprise (Landsforeningen Dansk Arbejde) supports Ole Kirk Kristiansen´s business during the economic crisis and thus indirectly plays a part in the journey Ole Kirk takes transitioning from an ordinary carpentry business into a toy manufacturer. The association, established in 1908, has a purpose of promoting Danish manufacturing and the sale of Danish goods both in Denmark and abroad. Ole Kirk is a member of the association and in a members’ magazine he reads in an advice column the good sense in manufacturing readily marketable products, such as stepladders, ironing boards and other utility items, and something, which will radically change his future, toys. In 1934, when LEGO® wooden toys were first demonstrated at a Danish trade fair in Frederica, the National Association for Danish Enterprise also supported Ole Kirk Kristiansen by giving him free exhibition space.

 
LEGO History Photo - 2.jpg
 

Mempertahankan Semangat (Keeping Up Spirits)

Walaupun krisis ekonomi membawa kesulitan, dan kemalangan biasa sangat berat, Ole Kirk Kristiansen tetap mempertahankan pendekatan secara positifnya terhadap kehidupan. Di depan masalah dan rintangan, Ole Kirk Kristiansen membangkitkan antusiasme terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan juga sifat humoris. “Ya, Christiansen mempunyai bakat alami untuk humor - dan dia tahu cara menggunakannya,” kata pegawai pertamanya, Viggo Jørgensen. Seorang pegawai (jangkung) menceritakan bagaimana suatu hari Ole mengatakan kepadanya: “Kita tidak mau kamu lagi!” [lelucon menggunakan permainan kata-kata yang tidak bisa diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan tepat. Yang dalam bahasa Inggris masih dapat dimengerti]. Terkejut, pegawai tersebut mengira dirinya akan dipecat. “Tenang - Maksud saya, kamu sudah cukup panjang (jangkung),” kata Ole Kirk Kristiansen sambil tersenyum.

Although the economic crisis brings tough times, and misfortune is sometimes great, Ole Kirk Kristiansen manages to retain his positive approach to life. In the face of adversity and obstacle, Ole Kirk Kristiansen generates both enthusiasm over new possibilities and a good portion of humor. “Yes, Christiansen had a natural gift of humour – and he knew how to use it,” says his first apprentice, Viggo Jørgensen. Another (tall) employee relates how Ole Kirk Kristiansen one day tells him: “We don’t want you any longer!” Shocked, the employee thinks he is being sacked. “Easy does it – I just meant that you’re long (tall) enough,” smiles Ole Kirk Kristiansen.


Artikel ini dikutip dan diterjemahkan dari bahasa Inggris.

The English article is copied verbatim from LEGO website.

Sumber berita (Source):


Semua foto dan keseluruhan konten pada artikel ini merupakan hak cipta milik perusahaan The LEGO Group (all the photos and entire content in this article are copyrighted and owned by The LEGO Group).

Previous
Previous

New LEGO® 10278 – Police Station

Next
Next

New LEGO® 10276 – Colosseum