LEGO® Diorama Builder And MOC Creator - run2poy
INDONESIA
Ranni seorang penggemar LEGO® dari Bandung yang sangat ahli membuat MOC bangunan dan patung dari komponen LEGO® akan membuat anda terkagum. Hasil karyanya sering diikut sertakan pada beragam pameran LEGO® di Indonesia. Istana es Elsanya sangat mengagumkan dan begitu juga habitat LEGO® yang dibuat. Segera anda lihat hasil karyanya!
Ranni an AFOL who lives in Bandung is an expert in creating buildings MOC and sculpture from LEGO® parts and she will make you amazed. Her creations are regularly exhibited in various LEGO® exhibitions in Indonesia. Her Elsa ice palace is spectacular and so do LEGO® vignettes. Quickly look at her creations!
Bisa diinfokan nama, usia, tinggal di mana dan pekerjaannya?
(Can you tell us your name, age, where do you live and what do you do for a living?)
Hai, nama saya Ranni Indrawati, usia 40 tahun. Saat ini tinggal di kota Bandung, Jawa Barat. Anak pertama saya adalah seorang anak berkebutuhan khusus. He’s on the autism spectrum, jadi saya memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga supaya bisa memiliki banyak waktu untuk mengurusnya.
Hi, my name is Ranni Indrawati, my age is 40 years old. Currently I live in Bandung, West Java (INDONESIA). My firstborn is child with special needs. He is on the autism spectrum, so I decided to become a housewife in order to have more time in taking care of him.
Atau sudah berapa lama anda mengoleksi LEGO®?
(How long have you collected LEGO®?)
Dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain, tampaknya saya yang paling telat di dunia perLegoan ini. Saya baru mulai membeli LEGO® di 2015, bundle set 10692 dan 10693 yang diskon 30% di Metro 😃. Awalnya saya membeli set itu untuk anak saya bermain. Lalu saya iseng-iseng bergabung di group Facebook KLI untuk mencari set-set murah. Di situ saya baru tahu bahwa ada berbagai macam cara orang mengkoleksi LEGO®. Ada yang mengkoleksi minifigurenya saja, ada lelang, ada set-set that I never knew that they exist dan ada juga yang sukanya koleksi box mulus 😃. Gara-gara sering nongkrongin group ini lah saya terseret makin jauh ke dunia MOC.
Compared to the rest of my friends, I consider myself late in playing with LEGO®. I just started to buy LEGO® in the 2015, which was the bundling set of 10692 and 10693 with 30% discount sold in Metro 😃. Initially, I bought that set for my child to play with. Overtime, I joined with the KLI Facebook Group to find cheap sets. From there, I realised that they are various way for people to collect LEGO®. Some people just collect the minifigure, some like the auction, and there are sets that I never knew they exist and some people like to collect the flawless boxes 😃. Due to the time spent with this group, I finally met the MOC world.
Apa yang menyebabkan anda bisa suka dengan LEGO®? Ada kisahnya?
(What make you like LEGO®? Any story?)
Waktu saya kecil, tidak ingat usia berapa, saya suka memandangi set LEGO® di Hoya [toko mainan terkenal di tahun 80-90an] kota kelahiran saya, Semarang. Saya suka sekali set yang berbentuk rumah. Everything looks so good and peaceful, that made me want to live in it. Tapi ya hanya sampai situ saja karena orang tua saya tidak punya uang untuk membelikannya. Tapi somehow, deep down, ternyata impian saya untuk memiliki LEGO® tidak pernah pudar. Makanya saya ingat sekali 2 set pertama yang saya beli itu. Happy sekali waktu membelinya.
When I were a kid, I don’t exactly remember the age, I liked to look at LEGO® set in Hoya [famous toy store in Indonesia from the 80s-90s] in my hometown, Semarang. I liked so much the sets that were modelled as houses. Everything looks so good and peaceful that made me want to live in it. But I could only look at it since my parents did not have the money to buy it. But somehow, deep down, my dream to own a LEGO® never went away. That is why I remember the first two sets I bought myself. I was so happy when I bought them.
Apa yang menyebabkan anda terinspirasi untuk membuat MOC?
(What inspire you to create a MOC?)
Semuanya berawal dari iseng-iseng ikutan membuat minifig habitat yang saya lihat eventnya di KLI. Eventnya diadakan di Baywalk untuk memecahkan rekor MURI Minifgure Habitat Terbanyak. Jumlah total habitatnya sekitar 1094 buah. Saat itu saya membuat sekitar 16 habitat. 3 habitat diantaranya menjadi favorit dan dapat piala kecil dari LEGO® Certified Store untuk kategori Princess, Horor dan Indonesia. Tidak lama setelah itu saya diajak oleh Bhinneka LUG untuk membuat display bertema Princess untuk event Dunia Brick 2017. MOC besar pertama yang saya buat, yaitu istana es Elsa. Dari situ saya makin sering membuat display bersama Bhinneka LUG di berbagai event dengan berbagai tema juga.
It started when I were just having fun in creating minifig vignette that I saw in KLI event. The event was held in Baywalk and it broke MURI [Indonesian World Record Museum] for the most minifigure vignettes. The total vignettes at that time were 1094. At that time I created around 16 vignettes. 3 of my vignettes became favourites and I earned small trophy from LEGO® Certified Store for the category of Princess, Horror and Indonesia. Soon, I was invited by Bhinneka LUG to create display with Princess theme for the event Dunia Brick 2017. The largest MOC that I created was Elsa ice castle. From there, I kept creating more display with Bhinneka LUG in various events with various themes.
Apa saja tema atau rakitan MOC yang anda buat?
(What are the theme or build of the MOCs you create?)
Modular ala Creator, Ninjago, Friends, Disney Princess, Brickheadz, mobil, humanoid semua saya coba. Tapi yang sampai saat ini saya belum pernah coba buat adalah LEGO® yang pure Technic (kecuali by the box ya 😄), sculpting dan mecha. Saya tidak pernah mengkhususkan diri pada tema tertentu. Saya berusaha terbuka untuk mencoba berbagai tema dari LEGO®, karena belajar hal baru itu seru sekali kan?
Saya paling suka membuat tema yang Indonesia sekali, karena untuk menerjemahkan keindahan budaya kita ke dalam bentuk LEGO® itu sangat menantang. Dan ketika saya berhasil membuatnya, rasanya benar-benar puas dan bangga.
MOC bertema Indonesia pertama yang saya buat adalah Loro Blonyo [Pengantin Jawa] dengan style brickheadz. Lalu diikuti dengan Anoman Obong dan yang terbaru adalah Penari Bali.
Modular like Creator, Ninjago, Friends, Disney Pincess, Brickheadz, cars, humanoid, I tried them all. But I am still yet to create pure LEGO® Technic MOC (unless from the set 😄), sculpting and mecha. I never focus myself on specific theme. I always to be open-minded for various LEGO® themes, since learning new things is fun, right?
I always enjoy building Indonesian-like theme since to visualise our cultural aesthetic into LEGO® form is very challenging. And when I finally create it, I will fill very satisfied and proud.
MOC with Indonesian theme that I first created was Loro Blonyo [Javanese Bride and Groom] with Brickheadz style. Then followed by Anoman Obong and the latest one is the Balinese Dancer.
Anoman Obong
Berapa lama waktu yang biasanya dihabiskan untuk membuat sebuah MOC?
(How long does it take you to build a MOC?)
Tergantung besar MOC, tema dan inspirasi, hehehe. Bisa 1 jam, 1 hari, 1 minggu atau bahkan 1 bulan. I’m a very moody person, so I build only when I feel like to atau ada inspirasi mendadak. Biasanya ilham membuat suatu MOC baru muncul di hari-hari terakhir, mepet dengan deadlinenya 😄. Tetapi belakangan saya membiasakan untuk mencari inspirasi dan menyicil membuat MOC jauh-jauh hari. Supaya saya tahu kira-kira apa saja parts yang saya butuhkan. Jika saya tidak punya partsnya saya bisa membeli dulu di marketplace atau meminjamnya dari sesama MOCer seperti teh Putie.
It depends on the size of the MOC, theme and inspiration, lol. It can be 1 hour, 1 day, 1 week or even 1 month. I am a very moody person, so I build only when I feel like to or I suddenly inspired. Usually the revelation for a MOC appeared on the last days very close to the deadline 😄. But lately, I familiarise myself to find inspiration and try building the MOC way before the deadline so I can find out what are the parts that I need. And If I do not have the parts, I can buy it from the marketplace or borrow it from my fellow MOCer such as Ms Putie.
(Penari Bali) Balinese Dancer
MOC hasil karyanya sudah dipamerkan di mana saja biasanya?
(Where have your MOC creations been displayed usually?)
Biasanya MOC saya dipajang bersama dengan para MOCer lain di Komunitas Bhinneka LUG dan Bandung LEGO User. Sebagian besar eventnya diadakan di mall di Jakarta dan 2 kali di Bandung. Pernah juga di Balai Kartini untuk event Dunia Brick, lalu di event BIG BANG yang diadakan di JIExpo Kemayoran dengan tema Wonderful Indonesia dan ICE BSD di acara FamGoFest. Oh iya pernah juga untuk event BRICKLIVE di PIK Avenue.
Usually my MOC is dispalyed along with other MOCers creation in Bhinneka LUG and Bandung LEGO User communities. Majority of the events are held in Jakarta and twice in Bandung shopping centres [malls]. Once it was held in Balai Kartini for Dunia Brick event, and in JIExpo Kemayoran on BIG BANG event with the theme Wonderful Indonesia. And also in ICE BSD for FamGoFest. I also displayed my creations on BRICKLIVE event in Pik Avenue.
Saya lihat anda juga membuat diorama kota LEGO®. Apakah anda memajangnya di rumah?
(I see that you also created LEGO® city diorama. Do you display it at home?)
Tidak, semua masuk kardus, siap untuk dipajang di display event berikutnya hahaha 😄. LEGO® yang saya pajang hanya Ninjago City, karena buildnya keren sekali. Lalu Loro Blonyo dan Anoman. Alasan lain untuk tidak memajang juga karena tidak ada tempatnya. Rak saya sudah penuh dengan container parts.
No, I placed all of them into cardboard boxes, ready for display on upcoming events, lol 😄. The LEGO® that I display is only the Ninjago City due to its awesome build. Then the Loro Blonyo and Anoman. The other reason for me not to display them is due to inadequate space. My shelves are already full with parts’ containers.
Apa yang menyebabkan anda tertarik membuat diorama kota LEGO®?
(How you become interested in creating LEGO® city diorama?)
Saya membuat diorama kota LEGO® karena karena berpartisipasi di community build (membuat suatu display besar bersama-sama dengan anggota lain dari komunitas). Bangunan atau taman dll yang saya buat biasanya tergantung dari tema yang sudah ditentukan bersama-sama. Sebetulnya justru community build ini yang membuat seru dan menarik karena tema, denah, bidding baseplate [menentukan mau ambil berapa dan posisi baseplate yang mana] dan semua WIP (Work In Progress) hanya didiskusikan via gambar yang dikirim di WA group. Belakangan ini sudah lebih canggih, pake Zoom, hehehe. Di sini lah bisa terlihat kekompakan dan kerjasama anggota team untuk menyukseskan diorama yang sedang dibuat. Diorama terbaru yang kami buat bertema Friends yaitu Heart Lake City Downtown. Lucunya, dari 6 orang yang membuatnya, hanya 2 orang yang cewek, sisanya cowok 😄.
I created LEGO® city diorama due to participation in community build (creating a large display together with another member of the community). The building, park, etc that I build were usually depending on the theme that we agreed together. In fact, this community build is what made everything fun and interesting due to the theme, layout, bidding baseplate [to determine how many plates and which positions to take] and all WIP (Work In Progress) were discussed through photos that sent through Whatsapp Group. Nowadays, it become more sophisticated with Zoom, lol. From here we can see the cohesiveness and cooperation between the team members to make the large diorama successfully created. Our last diorama was about Friends theme called Heart Lake City Downtown. Funnily, from 6 team members, only 2 were females while the rest were males 😄.
Apakah anda memiliki preferensi khusus untuk koleksi anda? Seperti tema, set atau bentuk spesifik?
(Do you have preference for your collection? Like a specific theme, set or build?)
Sebetulnya tidak ada tema spesifik, tapi mungkin tergantung dari build set tersebut. Saya suka sekali dengan “keliaran” dari set-set Ninjago terutama bangunannya. Itu lah sebabnya saya memajang set Ninjago City saya di rumah karena keren sekali. Saya juga sudah mulai menabung untuk membeli Ninjago City Garden 😄. Kalau Modular Creator yang lain terasa standar mungkin karena sering membuat MOC Modular. Lalu saya juga suka dengan tema Elves, karena warnanya, buildnya and it’s dreaminess feeling. Oh, saya juga suka dengan seri Brickheadz karena lucu. Tapi koleksi Brickheadz saya tidak sebanyak Putie Rachmani, sang Ratu Brickheadz.
Actually there is no specific theme but it all depends on the set build. I love with the ‘wildness’ of the Ninjago sets especially the buildings. That is why I display my Ninjago City set in my home because it is so awesome. I already started to save for the Ninjago City Garden 😄. I feel that Modular Creator is not that interesting because I regularly build Modular MOC. Then I also like Elves themes due to their colours, build and the dreamy feeling. And I also like Brickheadz series because they look cute. But my Brickheadz collection is not as massive as Putie Rachmani’s, the Queen of Brickheadz.
Apabila anda bisa memberikan masukan kepada perusahaan LEGO, apa yang akan anda sampaikan kepada mereka?
(If you can give an input to The LEGO Company, what will you tell them?)
Turunkan harga LEGO®! Hahaha, habisnya harga LEGO® di Indonesia termasuk yang termahal di seluruh dunia.
Reduce the price of LEGO®! Hahaha, because the LEGO® prices in Indonesia are among the most expensive in the entire world.
Dengan pengalaman yang begitu banyak di dalam perLEGOan, maukah anda membagikan pengalaman lucu, seru atau menarik kepada para pembaca?
(With all of your experience with LEGO®, would you share us your funny, exciting or interesting experiences to the reader?)
Banyak pengalaman yang menyenangkan sejak saya terseret dalam dunia perLEGO®an ini. Dari dianggap aneh karena lebih memilih beli LEGO® mahal daripada tas atau sepatu cantik, hingga pengalaman seru kesasar2 mencari jalan alternatif karena tol Jakarta-Bandung macet, berangkat pagi pulang subuh demi majang LEGO® berdua dengan the Putie, dll.
Ada pengalaman yang membahagiakan. Saya menang juara 2 di event Big Bang 2017, dengan tema Wonderful Indonesia. Waktu itu saya membuat MOC Anoman Obong. Hadiahnya adalah 2 malam menginap di hotel Legoland Malaysia dan tiket masuk ke theme parknya selama 2 hari penuh. Kebetulan sekali anak2 saya memang ingin sekali ke Legoland. Alhamdulillah doa mereka terjawab, Mommynya menang lomba 😊.
Ada satu lagi pengalaman yang sangat berkesan untuk saya. Ketika Ambassador Jepang, Bapak Ishii Masafumi, akan mengakhiri masa tugasnya di Indonesia, saya buru-buru membuat Brickheadz custom untuk beliau. Senang sekali ketika beliau menerima dan menunjukkannya di IG beliau. Beliau sangat terkenal di Indonesia karena selalu mengupload menu makan siangnya yang berupa kuliner Indonesia di feed beliau. Jadi saya membuat Brickheadznya sedang akan makan tumpeng 😊.
There are so many experiences since I am involved into the world of LEGO®. From being considered strange because I prefer expensive LEGO® compared to beautiful handbag or shoes, as well as an exciting experiences looking for alternative route to and from Jakarta-Bandung due to traffic. Putie and I had to go and return from Jakarta on dawn just to have our LEGO® creations displayed in an event.
There was also a joyful occasion. I won second place in Big Bang 2017 event with Wonderful Indonesia as a theme. At that time I created Anoman Obong. The prize was 2 nights stay in Legoland Malaysia hotel and entrance tickets to the theme park for 2 days full. It was a coincidence since my children always want to visit Legoland. Thanks God their prayers were answered, their mommy won a competition 😊.
And another experience that is quite memorable. When the Japanese Ambassador for Indonesia, Mister Ishii Masafumi was nearing his tenure in Indonesia, I quickly created a custom Brickheadz for him. I was so excited when he received it and showed it on his Instagram. He is very famous in Indonesia because he likes to upload photos of his lunch menu that were Indonesian culinary on his Instagram feed. So I created Brickheadz of himself eating tumpeng [traditional Indonesian rice cuisine in Javanese style] 😊.
Adakah pesan khusus yang mau anda bagikan kepada para penghobi LEGO® (AFOL) khususnya di Indonesia dan di seluruh dunia?
(Do you have any special message that you want to share to all AFOL specially in Indonesia and the rest of the world?)
Keep on bricking. Walau misalnya anda lebih suka membangun sesuai instruksi atau hanya suka MOCing atau mengumpulkan minifigs saja, dll, it’s okay. As long as it makes you happy. Yang penting adalah Leg Godt, play well. Melalui LEGO® saya mendapat banyak sekali teman baru baik di dalam maupun di luar negeri.
Keep on bricking. If you prefer to build something with instruction or just like to MOC, or prefer just to collect minifigure or other thing, it is okay. As long as it makes you happy. The most important thing is Leg Godt, play well. Through LEGO®, I get a lot of good friends in Indonesia or overseas.
Apakah anda bergabung dengan LEGO® User Group resmi atau klub lainnya?
(Are you a member of any LEGO® User Group or other LEGO Club?)
Saya tergabung dengan Bhinneka LUG, KLI (Komunitas LEGO Indonesia), dan BLUG (Bandung LEGO User Group).
Yes, I am a member of Bhinneka LUG, KLI (Komunitas LEGO Indonesia) and BLUG (Bandung LEGO User Group).
Apakah anda mempunyai account instagram? Adakah sosial media lainnya juga?
(Do you have any instagram account? Or other social media?)
Instagram: @run2poy. Sebagian besar MOC LEGO® saya dapat dilihat di sana (Most of my LEGO® MOC can be viewed there).
Flickr : Ranni Poy
Facebook : Ranni Indrawati Irawan
Ada hal lain yang hendak anda katakan kepada para pembaca? Bisa berupa apa seperti tentang kisah diri, mengenai LEGO®, suasana tempat tinggal, tempat kerja/sekolah, memberikan salam, dan lain-lain.
(Anything else you want to add to let the reader know? It can be of anything from yourself, LEGO® related, place of work/school, sending regards, etc.)
Jika tertarik ingin membuat MOC, jangan overwhelmed dengan karya para master yang massive. MOClah hal2 yang sederhana, kecil juga menarik. Mulai lah dengan mencari referensi di Google, Pinterest, Flickr dll. Lalu coba lah membuat dengan part yang ada. Justru dengan keterbatasan part itu biasanya kreativitas kita jadi lebih terpacu. Dan juga, jangan malu untuk bertanya mengenai tips dan tekhnik kepada teman atau para senior.
MOC pertama yang saya buat adalah Habitat Ballerina. Part yang saya miliki total hanya 1 kontainer kecil dan memanfaatkan cermin rias mini yang sudah pecah wadahnya. Voila, sederhana tapi cantik kan? 😊
So, don’t be afraid to start with something small. 😊
When you want to create a MOC, never feel overwhelmed by other master’s massive creations. Try to create a small, simple but exciting MOC. Start by looking references in Google, Pinterest, FLickr, etc. Then try to create from existing parts. With just limited parts, usually our creativity will improve. And never shy to ask tips and tricks from your friends or seniors.
The first MOC I Created is a Ballerina Vignette. The total part I had were 1 small container and I used a broken mini mirror as the holder. Voila, simple but beautiful is it not? 😊
So, don’t be afraid to start with something small. 😊
Hebat, terima kasih Mbak Ranni atas waktunya untuk berbagi pengalamannya kepada kita semua.
Great, thank you Ranni for your time in sharing your experiences to all of us.
Dan sekarang para Ibu dan Bapak, MOC-er wanita kita yang menawan ini!
And now ladies and gentlemen, our captivating female MOC-er!
Komentar Pengarang (Author’s Comment):
Oh, seorang wanita sejati lagi yang lebih memilih LEGO® dibandingkan tas atau sepatu bermerek. Pengarang salut kepada Ranni yang anti-mainstream! Pengarang memberikan dukung sepenuhnya! Kisah Ranni semasa kecil sangat mirip dengan pengarang di mana kami berdua di kota masing-masing hanya dapat melihat mainan di toko mainan Hoya tanpa berani meminta dibelikan orang tua kami masing-masing. Lalu saat kita dewasa, kita lalu membelinya untuk mengenang masa lalu. Kami berdua juga awalnya membeli LEGO® untuk anak untuk mengenang tapi pada akhirnya malah ikut terjun ke dalamnya.
Hasil karya Ranni akan membuat anda tercengang! Ranni sangat berbakat dalam membuat LEGO® habitat. Selain itu dia juga sangat ahli di dalam membuat bangunan MOC, Brickheadz hingga patung dari komponen LEGO® seperti yang telah anda lihat pada blog ini. Pengarang sangat kagum dengan Ranni yang mengangkat kebudayaan Indonesia ini. Patung MOC Anoman Obong dan Penari Balinya sangatlah menawaran dan begitu juga Brickheaz yang dibuat untuk meniru Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Teruslah merakit MOC dan aktif di dalam semua event pameran LEGO®. Pengarang yakin semua orang ingin terus melihat hasil karyamu, Ranni!
Jangan lupa untuk meninggalkan pesan dan komentar atas artikel ini pada bagian bawah. Terima kasih para pembaca.
Oh, another real woman that choose LEGO® over designer handbags and branded shoes. The author salutes Ranni who is anti-mainstream The author gives is full support to her. The story of Ranni during her childhood is similar with the author where both of us in our own cities can only look at the toys in Hoya. Both of us did not have the heart to ask from our parents. So when we became adults, we bought LEGO® to our kids to reminisce but we end up plunging into it.
Ranni’s works will make you taken aback! She is very talented in creating LEGO® vignettes. On top of that, she is very expert in creating MOC buildings, Brickheadz and sculpture from LEGO® parts like what you had seen on this blog. The author is impressed by Ranni who promotes Indonesian culture. HER Anoman Obong and Balinese Dancer MOC Sculptures are very captivating as well as her Brickheadz that mimics the Japanese Ambassador for Indonesia.
Keep creating MOC and be active in all LEGO® exhibition events. The author is pretty sure everyone will want to see your creations, Ranni!
Do not forget to leave a message or comment about this article on the section below. Thank you readers.
Note:
Foto-foto pada artikel ini merupakan hak cipta dari pemiliknya Ranni Indrawati. Isi dari artikel ini merupakan hak cipta dari pemilik blog ini. Dilarang untuk menggunakan, mereproduksi atau menerbitkan ulang tanpa seijin dari pemilik hasil karya ini. Apabila anda hendak memosting ulang, setidaknya berikan kredit terhadap pemilik foto dan juga artikel ini dalam bentuk referensi.
The photos on this article belong to its owner Ranni Indrawati. The content of this article belong to the owner of this blog. It is forbidden to use, reproduce or republish without the consent of its respective owners. If you want to repost, at least give credit to the owner of the photos and the article through citation.