Anak berkerudung Merah (Little Red Riding Hood) - Bagian 1


Kisah Anak Berkerudung Merah, bagian 1 (A Tale of Little Red Riding Hood, part 1)

There once was a girl, named Amy, who lived with Mom. Amy was a sweet child whom everyone loved. But none loved her more than Mom and Grandma.

Pernah ada seorang anak kecil bernama Amy yang tinggal bersama Ibunya. Amy merupakan seorang anak manis yang disukai siapapun. Tetapi tidak ada yang mencintainya sebanyak Ibu dan Neneknya.

Amy Kecil (Little Amy)

One day, Grandma made a beautiful, red hooded-cape. She gave it to Amy, who thanked her and promised to wear it always, wherever she went. Soon, people, including Mom and Grandma, began calling her Little Red Riding Hood. Even she called herself Little Red Riding Hood.

Suatu hari, sang Nenek membuat sebuah jubah kerudung merah yang indah. Dia memberikannya kepada Amy yang sangat berterima kasih dan berjanji akan selalu mengenakannya ke mana pun dia pergi. Lama kelamaan, orang-orang, termasuk Ibu dan Nenek mulai memanggilnya Anak Berkerudung Merah. Bahkan Amy juga menyebut dirinya sendiri sebagai Anak Berkerudung Merah.

Amy dengan jubah kerudung merahnya (Amy with her red riding hood cape)

When it was time to begin attending school, Mom registered her as Little Red Riding Hood. Throughout her school years, her teachers all called her Little Red Riding Hood. Her friends called her Little Red. Her closest friends called her Red. One boy, early in her school years, insisted on calling her The Hood.

Pada saat masuk sekolah, Ibu mendaftarkan Amy sebagai Anak Berkerudung Merah. Selama masa sekolahnya, semua gurunya memanggilnya si Anak Berkerudung Merah. Semua temannya memanggilnya Anak Merah. Teman akrabnya memanggilnya si Merah. Ada satu anak pada awal masa sekolahnya bersikeras memanggilnya si Kerudung.

Every day, after school, she helped Mom at the Bakery. She learned everything she could about baking. After graduating from school, she became a full-time baker.

One day, Mom handed her a list of goodies to bake and deliver to Grandma the next day by noon. “She wants them as fresh as possible, so you need to start baking early in the morning.”

Setiap hari sepulang sekolah, dia membantu Ibunya di Toko roti. Dia mempelajari segalanya untuk membuat kue dan roti. Setelah lulus dari sekolah, dia menjadi seorang penjual roti dan kue.

Suatu hari, Ibu Amy memberikannya daftar kue dan roti untuk dimasaknya dan diantarkan ke sang Nenek pada keesokan siang. “Nenek mengehendaki semua dalam keadaan sesegar mungkin, jadi kamu harus mulai mengolahnya pagi-pagi sekali.”

Amy ahli membuat kue dan roti (Amy is an expert in Baking)

Once in the forest, a voice behind her said, “Excuse me. Are you the one everyone calls Little Red Riding Hood?”

She replied, “Yes, I am. But, I’ve no time to stop to chat. I have a very important delivery to make and I cannot be late.”

“Where are you making your delivery? Maybe I can walk there with you.”

Saat di dalam hutan, terdengar sebuah suara di belakangnya berkata “Permisi. Apakah kamu yang dipanggil semua orang Anak Berkerudung Merah?”

Amy menjawab, “Ya, itu saya. Tetapi saya tidak punya waktu untuk mengobrol. Saya harus memiliki paket penting yang harus saya kirim dan saya tidak boleh terlambat.”

“Ke mana kamu akan mengirim? Mungkin saya bisa menemanimu berjalan ke sana.”

Si Kerudung Merah bertemu Wolfie (Little Red Riding Hood Meet Wolfie)

“Thank you, but no thank you. I‘m going to Grandma’s House on the other side of the forest. By the way, I did not catch your name.”

“You may call me Wolfie,” said the stranger. “See you later, Little Red Riding Hood.”

With that, Wolfie dashed off to catch the bus to Grandma’s House. Meanwhile, the girl continued on her way.

“Terima kasih, tapi tidak perlu. Saya mau ke rumah Nenek yang terletak di sisi lain dari hutan ini. Oh ya, saya belum mengetahui nama kamu.”

“Kamu boleh memanggil saya Wolfie,” kata orang asing tersebut. “Sampai jumpa lagi, Anak Berkerudung Merah.”

Setelah itu, Wolfie bergegas untuk menaiki bus ke rumah Nenek. Sedangkan Amy terus melanjutkan perjalanannya.

Wolfie naik bis untuk mencapai rumah si Nenek (Wolfie take the bus to reach Grandma’s house)

What do you think Wolfie will do at Grandma’s House?

Try to continue on the story by filling the comment section below. We will post the story continuation soon.

Apa menurutmu yang akan dilakukan Wolfie di rumah Nenek?

Coba lanjutkan ceritanya pada kolom komentar di bawah. Cerita sambungan akan kami posting ke depannya.


Note:

Foto-foto pada artikel ini merupakan hak cipta dari pemiliknya Alex Dunbar. Isi cerita merupakan karya Alex Dunbar. Terjemahan oleh Iwan Budiman. Dilarang untuk menggunakan, mereproduksi atau menerbitkan ulang tanpa seijin dari pemilik hasil karya ini. Apabila anda hendak memosting ulang, setidaknya berikan kredit terhadap pemilik foto dan juga artikel ini dalam bentuk referensi.

The photos on this article belong to its owner Alex Dunbar. The story on this article belongs to Alex Dunbar. Translation by Iwan Budiman. It is forbidden to use, reproduce or republish without the consent of its respective owners. If you want to repost, at least give credit to the owner of the photos and the article through citation.


Previous
Previous

LEGO MOC Creator - cazmockett

Next
Next

Laman Baru ‘Dongeng LEGO’ di Blog LEGO Indobrickville