LEGO Set Review - 10270 - Bookshop
Ini adalah review pertama saya atas set LEGO® modular Creator Expert. Saya akan membahas mengenai set LEGO® 10270 Bookshop. Semoga review ini bisa informatif kepada para pembaca.
This is my first review of modular LEGO® Creator Expert set. I will be reviewing LEGO® set 10270 - Bookshop. I hope this review will be informative to all the readers.
Sisi depan bangunan terlihat sangat indah dengan gaya bangunan neo-klasik. Terdapat sebuah pohon Birch dengan burung biru dan sarangnya yang terletak di depan toko buku tersebut yang juga mempermanis set ini. Kedua bangunan ini bisa dipisahkan karena masing-masing dirakit di atas baseplate berukuran 16 x 32.
The front side of the building looks beautiful with their neo-classical style. There is a Birch tree with a blue bird and its nest located in front of the bookshop which complement this set nicely. Both buildings can be separated because they are built on top of 16 x 32 baseplates.
Gaya bangunan toko buku ini mengingatkan pengarang akan rumah tinggal (townhouse) yang ada di Belanda, sedangkan, bangunan bangunan warna biru mengingatkan pengarang kepada rumah tinggal (townhouse) di kota London, Inggris. Pada posisi kanan townhouse terdapat tiang lampu jalan berwarna putih.
The bookshop building style reminds the author of the townhouses in the Netherlands, while the blue residential building looks more like townhouse in London, UK. On the right side of the townhouses, there is a white lamp post.
Kedua bangunan ini tidak memiliki jendela di bagian samping ataupun fitur lainnya dan memiliki lubang koneksi pin technic pada sisi dan kanan. Jelas bangunan set ini ditujukan untuk diletakan di antara dua set modular lainnya.
Both buildings do not have any windows or feature on the sides along with having holes for the technic pins on left and right sides. Clearly, this set is aimed to be positioned in the middle of other modular sets.
Terdapat sejumlah detil menarik pada set ini. Misalkan buku Moby Brick yang merupakan plesetan dari novel Moby Dick karya Herman Melville seorang novelis asal Amerika Serikat, terdapat juga rak buku pada bagian depan toko yang apabila dilakukan di Indonesia sudah pasti bukunya hilang semua. Lalu terdapat taman kecil pada bagian depan bangunan biru dan berikutnya atap sirap pada bangunan biru terlihat sangat menonjol.
There are a number of excellent details on this set. There is a Moby Brick book which is a wordplay on Moby Dick a novel by Herman Melville an American Novelist, there is a short bookshelf at the front of the store that will lose all the books if done here in Indonesia. Next, there is a small flower patch in front of the blue townhouses with its shingle roof that looks great.
Sisi belakang kedua bangunan ini memiliki balkon. Bangunan toko buku memiliki meja santai dengan dua kursi, sedangkan rumah biru hanya memiliki balkon tanpa perabot. Kedua bangunan juga memiliki pintu belakang dan bangunan biru memiliki kebun kecil dengan sayur labu dan sayur hijau lainnya.
At the rear side, both townhouses have a balcony each. The bookstore has a coffee table with two chairs, while the blue townhouse only have a balcony without furniture. Both townhouses have back door and the blue townhouse has a garden patch with pumpkin and other green vegetables.
Terdapat ruang bawah tanah pada bangunan biru. Tidak ada banyak barang di dalam ruangan tersebut. Hanya ada perangkap tikus dengan keju, tangga lipat yang dapat digunakan untuk mengambil pesawat mainan yang menyangkut di pohon, sebuah karung pada kursi kayu dan terakhir terdapat gunting tanaman yang digunakan untuk memangkas tanaman pada kebun bunga atau sayuran.
The blue townhouse has a basement. There are not many things in the basement. There is only a mousetrap complete with cheese, a folding ladder that might be used to retrieve the aeroplane toy that stuck on the tree, a sack that is sitting on a bench and, lastly, there is a plant shear for trimming the flower patch or vegetable garden.
Lantai dua terdiri dari ruang tamu. Terdapat gantungan baju yang terdapat topi dan payung tergantung padanya. Terdapat meja dengan teko dan cangkir serta koran di atasnya dan dua kursi di dekatnya. Sebuah lemari dengan toples di dalamnya berdiri di ujung ruangan. Sebuah perapian lengkap dengan api yang menyala menyediakan kehangatan bagi penghuni yang kelelahan untuk berbaring pada sofa ranjang yang terletak di samping jendela. Pada bagian atas sofa ranjang terdapat lukisan perahu kayu yang mengarungi lautan. Sebuah pot tanaman duduk di samping tangga.
The second floor consist of a living room. There is a coat hanger with hat and umbrella hanging unto it. There is a table with tea sets and newspaper on top of it with two dining chairs nearby. A cupboard with jars sitting in the corner. A fireplace stand ready with fire roaring to provide warmth to the weary tenant laying on the comfy sofa bed next to the windows. Above the sofa bed, there is a painting of seafaring wooden vessel. A small plant pot sitting next to the stairs.
Bagian lantai atas rumah biru, selain balkon, sisi dalam ruangannya terdapat kamar tidur dengan ranjang berukuran dobel. Pada sisi samping ranjang terdapat meja dengan laci yang dihiasi oleh lampu meja dan pot bunga. Terdapat lukisan jembatan dekat meja tersebut.
On the level above (blue townhouse), beside the balcony, the interior is consists of a double bed, next to the bed is a nightstand with drawers complete with table lamp and flower pot. There is a painting of a bridge near the desk.
Lantai satu dari toko buku terdiri dari meja kasir dan lemari buku. Terdapat tangga yang menuju lantai dua dengan rak buku pada pertengahan tangga. Sepertinya toko buku ini kekurangan buku yang harus dijual.
The ground floor of this book store consists of cashier and a bookcase. There is a stair going up to the first floor with a bookshelf in the middle of the stairs. It seems there is bookshop is lacking books to sell.
Lantai satu terlihat lebih nyaman. Ruangan ini merupakan ruang tinggal untuk penjaga toko. Terdapat sebuah ruang tinggal dengan sebuah sofa warna hitam, karpet, jam berdiri, meja kopi dengan cangkir mug dan lampu berdiri.
The first floor looks comfy. It is the living space of for the shopkeeper. There is a living room with a single black sofa, a rug, a grandfather clock, small coffee table with red mug and a standing light.
Pada lantai teratas terdapat kamar tidur dari sang penjaga toko buku. Terdapat sebuah vivarium berisi bunglon yang merupakan peliharaannya yang terletak di samping ranjang. Walaupun begitu, desain dari vivariumnya tidak sempurna karena memiliki lubang di belakang dan bunglon ini bisa kabur.
The second floor is the bed for the shopkeeper. There is a vivarium next to the bed with a chameleon inside which is the pet of the storekeeper. Despite of that, the designed vivarium is not perfect because there is a hole behind and the chameleon can escape.
Set ini hanya menyediakan 5 buah minifigure yang terdiri dari satu minifigure kakek, satu minifigure nenek, satu minifigure laki-laki, satu minifigure perempuan dan satu minifigure anak-anak. Hanya sang kakek yang tidak memiliki dua ekspresi. Sedangkan ekspresi si nenek hampir terlihat sama.
This set only provides 5 minifigures that consists of a grandfather, a grandmother, a male, a female and a child. Only the grandfather does not have dual expressions. While the expressions on the grandmother looks nearly similar.
Set LEGO® Bookshop ketika diletakan di Raysbrickville. Bagaimana pendapat anda? Tinggalkan komentar pada bagian bawah!
The LEGO® Bookshop set when placed in Raysbrickville. What do you think of it? Leave us your comment below!